JAMDA V BOYOLALI.

Ini adalah catatan sekilas, kegiatan Bobby Meidianto Jaguar saat masih sekolah, juga perjalanan cintanya. Setidaknya beberapa diantara perjalanan cintanya.


Saat itu Bobby masih kelas 3 SMP. Sebagai peserta kontingen Pramuka Solo di jambore Daerah V, di Boyolali, lokasi desa Candi Pantaran Ampel Boyolali.


Pas acara kumpulin tanda tangan, ia dapat kenalan cewe dari berbagai daerah di Jawa tengah. Termasuk dari sesama kota Solo [satu kontingen]. beberapa diantaranya : Maulida Meinaswatie dari Jepara, Yuyun dari Sala 3 jln Osama liki, Litawati, Ester, Rosa Vijayanti, kontingen Solo dari Regina Pacis Ursulin Solo. Yg Paling seru pas ketemu n kenal ama yuliana limar Tri Wanityastuti dari Kontingen Boyolali.


Sejak 1 kali lihat Bobby udah ngebet berat ama cewe itu.Sayang, lagi sama2 sibuk gantian kasih tanda tangan ama orang lain. Namun akhirnya kesempatan itu datang. Setelah selesai, Lah koq malah yuliana, berjalan/setengah berlari ke arah Bobby yg pura2 membelakangi n pura2 ga tahu. namun saat yuli sudah begitu dekat mendadak Bobby membalikkan badan sehingga Yuli kaget sebab hampir menabrak Bobby.


Dan mereka berdua kenalan. Lalu… Yuli n Bobby sama2 senyum bahagia, ketika Bobby tanyakan apa boleh sering main ke rumah Yuliana, dan Yuliana, kelihatan senang serta mengiyakan.


Selama seminggu Jamda praktis Bobby hanya tidur selama kurang lebih 5 jam. Hingga ketika pulang sesampainya di rumah, begitu habis, merendam pakaian kotor dan berganti pakaian setelah mandi, tahu2 tertidur di kursi.


Bangun sebentar ketika ayahnya pulang habis menjemputnya namun kecelik [telat], lalu tidur lagi sehabis makan dan mencuci pakaiannya, hingga sehari penuh.


Hubungan cinta n persahabatan Bobby – Yuliana, Ester, Litawati, Rosa Vijayanti, dan Yuyun serta Maulida Meinaswati berlanjut hingga lulus SMA dg kisah nya masing2.

Asal tahu saja kebiasaan khusus Bobby Meidianto, tiap kali pertama apel cewe2nya, selalu datang hampir mirip anak orang melarat. hanya jalan kaki, dengan memakai sendal jepit, dan berpakaian sederhana. begitu berulangkali. Baru setelah ia benar2 yakin keluarga si cewe tidak menghiraukan kondisinya miskin atau kaya, ia datang dengan pakaian perlente, dan kadang naik kendaraan bermotor [vespa milik ayahnya].